Ngegelosor...

Minggu ini boleh dibilang minggu yg dinamis sebab meledak ledak kayak petasan renteng. Ini akibat kedatangan rombongan sirkus dari kantor pusat sejak hari Senin. Nah besok apalagi..rajanya sirkus mau dateng alias Pak Boss Besar hehehe..

Masih lanjutin kisah tiket pesawat kemarin, rupanya telah terjadi perang dingin antara Penyihir Lebay dan Pak Manajer. Si nenek jelas-jelas nggak terima dibentak-bentak sama Pak Manajer gara-gara urusan approval tiket pesawat.  Selain itu si nenek juga dongkol karena gw ngomongnya ke Pak Manajer bukan ngomong ke dia langsung.

Walhasil tadi pagi terjadilah conference call antara gw, Penyihir Lebay dan Pak Boss Ketjil. Baru juga gw nyapa Halo? Pak Boss Ketjil udah nyerocos aja kayak abis makan semut rang-rang..pake curhat colongan lagi. Gw sih diemin aja. Gw dengerin dulu versi cerita yang dia denger dari nenek sihir. Nggak lama kemudian  Pak Boss Ketjil terbatuk-batuk gara-gara tenggorokannya kering kali..uhukk..uhuk..uhuk!

(Udah Pak curhatnya?) Ok sekarang saya akan jelaskan kronologis peristiwa kemarin tapi saya minta pembicaraan saya ini jangan dipotong sebelum saya selesai.

Pak Boss Ketjil: Ok..go ahead and explain (suara sok dingin)

Gw: Kemarin itu saya sudah kirim email sejak jam 11 pagi ke kamu, saya juga sudah bicara via telpon dengan kamu tapi kamu mem-forward masalah approval ini ke nenek sihir. Karena itu saya langsung follow up ke  si nenek tapi saya tunggu-tunggu nggak ada jawaban maka saya telponlah ke kantor pusat tapi dibilangnya nenek lagi sibuk nggak bisa angkat telpon. 5 menit kemudian Olip (asisten nenek sihir) telpon ke saya minta penjelasan ini itu tentang harga tiket pesawatnya dimana sudah saya jawab semua.

Setelah itu saya telpon lagi ke travel agent untuk minta tolong agar reservasinya di hold dulu sampai saya dapat approval dari si nenek. Ternyata eh ternyata harga tiketnya udah naik gara-gara kita kelamaan confirm nggak bisa dapet class yang sama untuk kepulangan dari Balikpapan. Segera saya telpon ke nenek sihir untuk mengabari masalah ini tapi lagi-lagi nenek nggak ada ditempat. Nah karena ini sifatnya emergency orang selanjutnya yang saya mesti kasih laporan adalah Pak Manajer karena dia adalah project manager untuk deal ini. 

Setelah itu mungkin kamu juga sudah tau peristiwa yang terjadi, Pak Manajer marah-marah ke Nenek Sihir. Dan akibatnya saya dibantingin telpon sama si Nenek.

Frankly speaking, I really don't appreciate being slammed over the phone. I am just doing my job. Gw udah ikutin semua prosedur yang digariskan oleh finance policy perusahaan kita. So in the case that Pak Manajer yelled at Nenek Sihir its not my fault. 

Pak Boss & nenek sihir: (sunyi senyap)

Gw: Halo?

Pak Boss: Yes we hear you. Ok..let's not talk about yesterday anymore..

Gw: (huh speechless kan loe setelah denger versi cerita gw?) Sure..

Pak Boss: Pokoknya untuk selanjutnya untuk masalah approval jangan diminta ke saya karena saya sibuk cari duit buat perusahaan. Semua approval untuk pembelian mesti diminta ke nenek sihir langsung.

Gw: Ok..what if nenek sihir is not around who is the next person I must call?

Pak Boss & nenek sihir: (sunyi senyap)

Gw: Halo?

Pak Boss: Yes you can call me

Gw: (wakakakak...sama aje dong) Ok, so I'll make this clear that all expenses must go to nenek sihir and if she's not around I should call you. By the way Nenek Sihir, are you there?

Nenek sihir: Yes

Gw: Please send me a quick note if you have received my email on approvals so that I know you have noted my request.

Nenek sihir: Ok (setengah hati)

Gw: Also I would appreciate if you can send out an email to all staff regarding this new finance policy because the previous policy is to get approvals from Director.

Pak Boss: Ok deh saya rasa cukup jelas ya pembicaraan hari ini. Nggak ada pertanyaan?

Gw & nenek sihir: nggak ada...

Pak Boss: Ok..thanks (klik! telpon ditutup)

Gw: (ngegelosor lemes..)

Duh umur gw bisa nambah berapa nih kalo tiap ada pembelian mesti minta approval dari si nenek sihir? Haiiyyaaa...