Kamis, 13 Januari 2011

CUT COST (Part 3)

Tau nggak sih temans, belasan tahun gw kerja di sini mestinya gw udah mulai terbiasa untuk menghadapi masalah ketidakadilan. Dan gw selalu berusaha sebisa gw to keep things back on track. Walopun hasilnya hampir selalu kalah but I would fight back. Dan kali ini gw bener-bener ternganga saking keselnya.

Jadi gini kisahnya, jam 9.00 pagi tiba-tiba gw terima email dari nenek gerondong yang isinya bikin gw kaget:

Please be informed that with effect of 12 January 2011 BOTH meal and transport claims under the Company Personnel Policy in the Compensation-Overtime Compensation and Project incentives will be withdrawn indefinitely.

A reminder to all staff to be punctual and keeping to the official working hour commencing at 8.00 am. The Company advocate work life balance


Lho..management meeting kemarin bukannya menambah kesejahteraan karyawan malah menghapus jatah klaim taksi dan makan malam overtime? What the hell is going on? Gw pun minta penjelasan ke nenek gerondong karena hal ini pasti akan menimbulkan banyak pertanyaan dari staff di kantor Jakarta. Tetapi nenek hanya menjelaskan seadanya tanpa memberikan jawaban yang memuaskan. Sepertinya ada yang ditutup-tutupin.

Maka demi mendapatkan jawaban yang sebenernya bagaikan detektif gw kasak kusuk menyelidiki hal ini. Ternyata kebijakan ini dikeluarkan gara-gara para analyst di kantor Singapore menggunakan haknya secara nggak wajar untuk claim overtime taxi and meal. Hampir tiap hari mereka klaim taksi dan makan, padahal udah beberapa bulan terakhir ini project juga lagi statis alias nggak perlu lembur ngerjainnya.

Nah yang jadi pertanyaan gw adalah siapakah direktur yang begitu BEGO-nya meng-approve claim expenses para analyst yang jumlahnya nggak wajar itu? Jawabannya adalah (eng ing eng..): Pak Boss Ketjil.

Akibat kelalaian Pak Boss Ketjil ini akhirnya kami yang di kantor Jakarta jadi innocent victim (korban tak berdosa). Bagi gw sih gampang, tiap hari gw akan pulang tenggo tanpa perduli dengan kerjaan yang belom selesai. Tapi bagi Pak OB nasibnya akan makin kejepit, udah gajinya kecil sekarang pun nggak dapet overtime transport dan makan. Pengen rasanya gw tonjok perut Pak Boss Ketjil  dengan sepenuh hati biar dia tau gimana rasanya kalo urusan perut di cut! (sejuta gerraamm) ***


5 komentar:

  1. di singapore gak ada taxi tarif bawah ya?

    BalasHapus
  2. hmmm, tenggo and tenggo....no more explanations.....

    BalasHapus
  3. haik.. hajar aja mas tenggo...

    BalasHapus
  4. @Ego: hihihi..adanya kereta bawah tanah
    @Anonim: yup I will
    @Wulan: pengennya sih ngehajar beneran

    BalasHapus
  5. ini namany awak gak makan nangka kena getahny...liat segi baekny, bisa tenggo heheheeheh. Tenggo itu bagus lho, work life balance :P

    BalasHapus