Jumat, 10 Desember 2010

KUCURAN (Kumpulan Curhat Teman)

Setelah gw mendengar cerita temennya Duwi yang bernama Centing, terus terang gw merasa sedikit terhibur karena ternyata tingkat keanehan Boss gw baru sebatas Amnesia dan Annoying stadium V belom sampe Psikopat kayak Madame Boss nya Centing.

Gimana nggak? Madame Boss ini tega memperkarakan Centing hanya karena dia pergi mewakili kantor untuk menghadiri acara melayat ke rumah OB kantor yang orang tuanya meninggal. Itupun dia udah ijin ke Manajer HRD dan sms ke bossnya.

Centing: Kasian Pak OB kalau nggak ada satupun dari orang kantor yang melayat dia juga kan orang lama. Kesannya kantor nggak perduli gitu. Tapi gile bok aku diterror boss ku ke hape “Centing lagi dimana kamu?! Cepat pulang ke kantor sekarang juga!”

Yang namanya lagi melayat kan mesti nunggu  prosesi yang sedang berjalan. Paling nggak menunjukkan rasa hormat kita kepada temen kerja dan juga orang tua yang meninggal. Alhasil jam lima sore Centing baru tiba di kantor. Serta merta disambut pelukan simpati dari teman-teman kerja yang lain.

Duwi: Ya ampun Centing..akhirnya elo dateng juga. Gila banget tadi Mami elo marah besar tuh! Dateng-dateng langsung berkacak pinggang. Semua orang ditunjuk-tunjuk batang idungnyah.
Centing: (pasrah dan lemes)

Keesokan hari nya bener aja, begitu Madame boss nya dateng langsung nunjuk idungnya Centing terus ngasih isyarat nunjuk ke ruangannya kagak pake kata-kata. Dipanggil jugalah Manajer HRD untuk turut bersama dalam persidangan maut Madam Umbridge (toko di novel Harry Potter).

Centing: Dia ngomel-ngomel..merepet terus nggak berhenti. Aku dan Manajer HRD diem aja. Katanya “Mulai besok saya nggak mau liat orang ini di sini. Pindahin aja dia ke pabrik kita yang di Tangerang. Orang macam ini bakalanjadi virus dan mempengaruhi karyawan lain jadi nggak bener!”

Waduh? Mengerikan…

Centing: Begitu dia udah selesai marah-marah aku bilang ke dia. “Udah bu marahnya? Daripada saya dipindahin ke pabrik lebih baik saya berhenti saja” Terus dia jawab “Ok! Terserah…kamu denger sendiri kan Pak bukan saya yang memecat dia tapi dia sendiri yang mau resign!”

Pak Manajer HRD tak mampu berkata-kata..terjepit diantara dua macan betina yang lagi ngamuk. Sebaiknya dia melipir pelan-pelan dan membawa masalah ini ke level direktur dan komisaris yang lain dimana mereka adalah kakak-kakak dan adik dari Madame Boss.

Centing pun berkisah kalau dia bekerja di perusahaan keluarga mereka sudah cukup lama. Delapan tahun yang penuh suka dan duka, mulai jadi baby sitter anak-anaknya, dimaki-maki sampek dilempar sepatu hak oleh Madam Boss. (sepertinya mengidap penyakit syndrome emotion disorder)

Menurut Duwi, selama  Centing bekerja selalu bisa dipercaya dan diandalkan, oleh karena itu ketika Madame Boss is making a drama scene tentang masalah ini, keluarga yang lain udah pada mahfum dan sepakat untuk mempertahankan Centing.

Centing: Aku stress banget...sementara menunggu keputusan perkara aku dipindahkan ruangannya jadi dekat pantry. Yang mejanya cuma seupet nggak ada laptop atau komputer sama sekali. Mejaku udah kayak petugas kelurahan

Gw: Ya ampun kasian banget sih.. (simpati)
Duwi: Iya tiap hari matanya bengkak karena nangis. Tapi nggak apa-apa semuanya ada hikmahnya kan? Sekarang dia udah nggak kerja sama Madame Boss malah gajinya dinaekin tiga kali lipat!
Gw: Waaaaaw (mata bersinar sambil menghayal)
Centing: Iya Alhamdulillah sih memang ada hikmahnya.

Ya syukurlah alls well that ends well. Nggak kebayang deh kalo punya boss yang suka nimpuk pake sepatu hak…hiiiiyyyy psycho! Untuk Centing good luck yah semoga makin sukses jangan lupa makan-makannya hahaha***


2 komentar:

  1. Peluuuk sayang Untuk mba Centing..dan semua wanita yang direpotkan dengan segala urusan bosss.. yang ajaib bin gaib...

    BalasHapus
  2. Hehehe...ada hikmahnya juga sih kalau nggak begitu gw jadi nggak punya cerita ajaib

    BalasHapus